RSS

Tuesday, May 25, 2010

UAS

Saturday, May 8, 2010

Laporan Observasi Kelompok "K"

Untuk melihat atau mengunduh laporan hasil observasi kelompok kami, silahkan klik di sini.

Thursday, March 11, 2010

photography+editing=ART! (tugas individu 3)

" i do love photography!" hal tersebut yang akan terucap olehku apabila ditanya tentang fotografi. yah, saya sangat senang memoto objek(ataupun diri sendiri) maupun mengedit gambar. foto yang sudah dijepret tanpa editan tampaknya kurang lengkap.

nah, di bawah ini terdapat beberapa karyaku. jepretanku dan editanku sendiri... selamat menikmati =)




judul: melodies in me


keterangan: saya mengambil foto ini di dalam rumah, menjepret piano sendiri, awalnya saya kurang yakin. tetapi karena sulit mencari objek yang benar-benar cocok. maka saya memutuskan untuk menjepret piano saja




judul: colours


keterangan: foto ini saya ambil di ruang tamu rumah saya, selain dari objek piano tersebut. walaupun bunga palsu, setelah diedit tidak jelek juga kan?




judul: reflection


lokasi: bear village(taiwan)


keterangan: foto ini saya ambil saat berlibur ke taiwan tahun lalu. bangunan ini adalah restoran dari hotel tempat kami menginap, dan di bawahnya adalah pantulan bangunan tersebut dari kolam renang.





judul: the palace


lokasi: istana maimun


keterangan: nah, kalau foto ini saya jepret ketika saya dan guru privat saya beserta murid-murid lainnya berkunjung ke istana maimun. ini merupakan usul dari guru saya sendiri, dia mengatakan, kita mengenal banyak budaya luar. mengapa kita tidak melihat bukti kebudayaan kita sendiri?



judul: beside the lake


lokasi: danau toba


keterangan: dua tahun lalu, saya dan abang saya berjalan-jalan keliling hotel tempat kita menginap, tiba-tiba saya merasa pemandangan dari sudut ini indah juga. maka saya pun langsung mengambil kamera dan menjepretnya





judul: sweet just like candy
keterangan: sebenarnya ini adalah foto iseng yang saya ambil saat sedang duduk-duduk(tidak ada kerjaan) memang sedikit aneh. tapi saya suka saja =D


foto dapat menceritakan segalanya, setujukah anda? dan fotografi juga tidak harus menggunakan kamera yang mahal , semua foto di atas hanya menggunakan sebuah kamera digital dan handphone untuk meng-capture momen-momen tersebut. fotografi itu spontan, mengasyikkan, dan juga bagiku memuaskan karena dapat di-share dengan teman-teman.
komentar dan kritik yang membangun sangat saya harapkan.. terima kasih.. =)


Tuesday, March 2, 2010

Kesimpulan hasil diskusi kelompok K; tugas 2


1. Psikologi Pendidikan dan Media pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut :

1. kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

2. kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.

3. kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak misalnya TV atau radio.-Landasan Penggunaan Media PembelajaranLandasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.

Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu:

(1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya,

(2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.

Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, Charles F. Hoban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.fungsi media pembelajaran:

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.

b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).

c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).

d. Semua indera murid dapat diaktifkan.

e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

referensi:

http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf

http://sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/manfaat-media-pendidikan/

http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/

http://citraedukasi.blogspot.com/2008/12/media-pembelajaran.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/10/12/umpan-balik-yang-efektif-bagi-siswa/


2. Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

Teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplin/bidang(field of study), yang berdasarkan definisi AECT 2004 ( AECT Definition and Terminologi Committee document #MM4.0 )mempunyai arti : “studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi”.

Teknologi pembelajaran mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
1) Untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran
2) Untuk meningkatkan kinerja

Selain tujuan tersebut, teknologi pembelajaran dapat membuat suatu pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendesain, melaksanakan dan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non-manusia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa manusia( dalam hal ini guru), bukanlah satu-satunya sumber belajar. Teknologi pembelajaran juga merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. Oleh karena itu, teknologi pembelajaran memegang peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi ini, proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan lebih baik dan efisien, teknologi yang di maksud di sini merupakan teknologi dalam arti luas, bukan hanya teknologi fisik(hardtech), tetapi juga teknologi lunak(softtech). Walaupun teknologi pembelajaran memegang peran yang sangat besar dalam bidang pendidikan, teknologi pembelajaran juga dapat bergerak dalam semua aktifitas manusia seperti dalam perusahaan, keluarga, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya.

Referensi:
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana

http://rufmania.multiply.com/journal/item/2/Definisi_Teknologi_Pendidikan_-_AECT_2004

http://tpers.net/?p=4

http://guruw.wordpress.com/2010/01/29/teknologi-pendidikan-apaan-sich/
http://thegoebbeiz.wordpress.com/2009/11/15/teknologi-pembelajaran-aect-1994/

http://metrosis.blogspot.com/2009/08/desain-teknologi-pembelajaran.html


3. Ragam Model Pembelajaran


A. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung.Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa. Jadi lingkungan belajar harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.

Ciri-ciri pembelajaran langsung :
a. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasdil belajar.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
c. Sistem pengelolaan dan lingkunganbelajar yang mendunkung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.

Pada model pembelajaran langsung terdapat fase-fase yang penting. Pada awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan, latar belakang pembelajaran, dan juga menyiapkan siswa untuk memasuki materi baru dengan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi). Fase ini dilakukan untuk memberi motivasi pada siswa untuk berperan penuh pada proses pembelajaran.Peran Guru dalam Pembelajaran langsung :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswaMenjelaskan tujuan pembelajaran, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa (apersepsi)
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3. Membimbing pelatihan Guru memberi latihan terbimbingMengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan dan penerapan konsep.Menyiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hariSeperti telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran langsung akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik.

B. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuik mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah utnuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas). Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi pada tingkat yang relatif sejajar.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif :
1). belajar dengan teman
2). tatap muka antar teman
3). mendengarkan antar anggota
4). belajar dari teman sendiri dalam kelompok
5). belajar dalam kelompok kecil
6). produktif berbicara atau mengemukakanpendapat/gagasan
7). siswa membuat keputusan, dan
8). siswa aktif

C. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan :
1). Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah
2). Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3). Menjadi pelajar yang mandiri


Referensi:
http://linabudi.student.fkip.uns.ac.id/2009/10/30/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://anwarholil.blogspot.com/2009/04/ragam-pembelajaran-kooperatif-kelompok.html
http://djohar1962.blogspot.com/2009/06/ragam-pendekatan-pembelajaran.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/

http://sweetyhome.files.wordpress.com/2009/08/berkas-cooperative-learning2.pdf


anggota kelompok :
09-025 Steven
09-049 Risma Aryanti
09-067 Raharja
09-075 Dwiyana Savira
09-091 Aisyah Hudaya

Testimoni:
sungguh tugas yang sangat membuat panik semua orang. haha... tetapi seru juga, karena dari sini kelompok kami terlatih supaya lebih giat dalam mengerjakan tugas. kami merasa kurang cukup waktu untuk mengerjakan. Kami have fun juga dalam mengerjakan tugas ini. =)

Friday, February 26, 2010

Proposal Proyek Kelompok K

Silakan klik di sini untuk men-download proposal proyek Psikologi Pendidikan
Terima kasih.

Wednesday, February 24, 2010

Teknologi dalam membantu kegiatan belajar mengajar; tugas 2

Teknologi: komputer dan internet
Pada abad 20, terdapat banyak sekali penemuan-penemuan yang mengejutkan dalam dunia teknologi, salah satunya adalah ditemukannya komputer. Sekarang ini komputer benar-benar telah merajalela dan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Bagaimanapun. komputer telah banyak berperan dalam mempermudah kehidupan manusia. Apalagi setelah adanya internet, segala jenis informasi dapat kita akses dengan lebih mudah dan cepat dan praktis dibandingkan dengan media komunikasi/informasi lain. Selain itu, pembelajaran terhadap segala hal pun lebih mudah.

Hubungannya dengan dunia pendidikan
Komputer dan internet sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan, ini dapat dilihat dari sekolah-sekolah yang mendirikan laboratorium komputer, ataupun laboratorium bahasa yang menggunakan komputer sebagai perangkat yang membantu pembelajaran. Penggunaan komputer dalam laboratorium bahasa di sekolah-sekolah dapat membantu siswa menerapkan praktek seperti dalam listening dan speaking . Sekolah-sekolah juga telah memfasilitasi internet dalam lingkungan sekolah dalam bentuk wi-fi. Ini dikarenakan sekolah-sekolah telah sadar pentingnya peran internet dan komputer dalam mendukung proses belajar-mengajar. Para siswa juga dapat belajar banyak hal baru di luar dari ceramah guru di kelas hanya dengan internet. Oleh karena itu, komputer dan internet sangat berperan penting dalam proses pembelajaran si siswa, dalam menambah dan memperkaya wawasan serta ilmunya. Pembelajaran yang menggunakan media komputer dan internet ini dapat disebut juga dengan e-learning


Pengertian e-learning
e-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik, biasanya mempunyai kombinasi antara audio, video dan perangkat komputer. Dengan adanya e-learning, proses pembelajaran dapat menjadi mudah, efisien, dan efektif. Salah satunya, kita dapat belajar dengan dosen kita walaupun dosen kita tidak berada dalam kelas melalui e-learning, seperti ceramah melalui videoconference. Ataupun, untuk materi-materi tertentu atau tambahan, dosen hanya perlu mengupload dalam situs e-learning tersebut, dan mahasiswa dapat dengan mudah mengakses dan belajar hanya dengan membuka situs tersebut kapanpun dan di manapun. Sangat praktis bukan?
e-learning ini juga sangat berkaitan erat dengan istilah ubiquitous computing. Berikut pengertiannya.


Ubiquitous computing
Istilah ubiquitous computing pertama kali diperkenalkan oleh Mark Weiser, ia menyatakan bahawa ubiquitous computing diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin. Alat-alat elektronik seperti telepon, portable, mobile, sudah mulai menggeser komputer desktop. Hal ini terlihat jelas seperti ketika seorang pelajar yang karena malas duduk di depan komputernya untuk mengerjakan tugasnya yang perlu diupload di blog, ia pun menggunakan handphone-nya untuk mengerjakan tugas tersebut, ia dapat mengerjakannya di mana saja, dan kapan saja hingga selesai dan akhirnya dikirim lewat handphone tersebut juga tentunya.


Hubungan antara e-learning dengan Ubiquitous computing
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ubiquitous computing dan e-learning sangatlah berhubungan. Ubiquitous computing sangat menyokong kelangsungan belajar mengajar dengan e-learning. Seorang dosen mengupload bahan ajaran di blog-nya, dan para mahasiswa, dengan hanya bermodalkan handphone yang mempunyai layanan internet, dapat dengan mudah mendapatkan dan mendownload materi tersebut. Ataupun, seperti yang kita ketahui, pelajar sangat membutuhkan bahan referensi untuk mengerjakan tugas mereka dengan membrowse melalui google atau semacamnya. Hal ini sangat mempermudah para siswa yang malas membuka buku untuk mencari referensi, dan merupakan pembelajaran yang sangat efektif, efisien dan tidak dibatasi oleh lokasi karena internet merupakan tempat orang-orang bertukar informasi.

Sudah seharusnya setiap sekolah menerapakan e-learning, karena selain telah mengoptimalkan proses belajar-mengajar, menambah wawasan para siswa. dan para siswa juga dapat lebih berekspresi dan tidak “gaptek” tentunya.


Referensi :
Santrock, John W, 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi, Bandung: Alfabeta.


Referensi lainnya:
wikipedia


Dwiyana Savira
091301075


24 Februari 2010

Friday, February 19, 2010

hello fellas!

this is the first time i wrote on my blog besides my assignment of course..

i just had my Chinese New Year celebration... yaayy~~ (got red pockets) XD

but it's just not really fun, it's only a one-day-holiday(so not fair!), and this year CNY's quite special because valentine's day also held on that day. who would you choose guys? spending time with your family or your lover? fortunately this year i spent it with my family.. yeaa... family is more important for sure! it's not because i'm single so i could say these.. haha... i meant it, i love my family! =P


arrgghhh!

i just spent that precious one-day-holiday and now those assignments just came bertubi-tubi! huh... i can't even practice my piano, even if i hv time, no mood for that... *sigh* ='(

the psi pendidikan project is coming! we are just planning to do the proposal, i feel excited! but i hope i'm not just panas panas taik ayam(hot hot chicken shit) lol...
hey.. and i have a great group here...! we can do it guys! hoho..... .>.~

Berlibur ke Kampung Raharja ; tugas kelompok 1 part II

Kami berlima berlibur mengunjugi kampung halaman Raharja. nama kampung halamannya "SUKA DAMAI", untuk ke kampung Raharja kami harus menaiki bus antar-kota. sesampainya di rumah Raharja kami melihat ayahnya pulang kerja membawa 6 ekor ayam. Sebelumnya Raharja juga bercerita bahwa paman mempunyai 13 ayam kampung yang sudah beranak pinak. Waktu kami makan ayam yang sudah dibakar, Raharja bercerita bahwa ia juga saya memelihara 25 ikan mas, tapi ada 11 ikan yang ditangkap adik hari ini, jadi jumlah ikan yang dipunya Raharja sekitar 14 ekor. Aisyah yang tidak mau kalah mengatakan juga bahwa Aisyah memelihara 24 ekor burung peliharaan yang berbeda jenisnya. Padahal, kami tau Aisyah sedang mengarang cerita. kami pun tertawa terbahak-bahak saat Aisyah bercerita.

Anggota Kelompok:
09-025 Steven"Saya memelihara 25 ikan mas"
09-049 Risma Aryanti"Paman mempunyai 13 ayam kampung"
09-067 Raharja"Ada 11 ikan yang ditangkap adik"
09-075 Dwiyana Savira"Aisyah memelihara 24 ekor burung peliharaan yang berbeda jenisnya"
09-091 Aisyah Hudaya"Ayahnya pulang kerja membawa 6 ekor ayam"

Thursday, February 11, 2010

Pentingnya Metode Pembelajaran Aktif dan Komunikatif; Tugas1

Pada zaman sekarang ini, pengetahuan umum mengenai psikologi pendidikan sangat diperlukan guru-guru dalam menguasai teknik-teknik apa saja yang dapat membuat murid-muridnya senang dan mau belajar dan mengikuti pelajaran. Salah satu teknik yang harus dikuasai oleh pendidik atau guru adalah mengenai cara berkomunikasi dengan murid-muridnya untuk mendukung pembelajaran. Hal ini sangat penting karena murid-murid tidak akan tertarik mengikuti pelajaran tersebut apabila kelas tersebut membosankan, apabila guru tersebut tidak menerangkan secara jelas, tidak memerhatikan siswa, terlalu kaku, memberikan tugas yang terlalu banyak kepada siswa, dsb. Seorang guru hendaknya dapat membuat murid-murid mau mendengarkannya, biasanya para murid menyukai guru yang mempunyai selera humor, yang dapat membuat kelas menjadi menarik, menguasai pelajaran, dapat menerangkan secara jelas, intinya; seorang guru harus bisa komunikatif dalam mengajar.

Dulu, sebelum masuk ke perguruan tinggi, tepatnya pada saat duduk di bangku SMP, metode yang digunakan oleh beberapa guru di sekolah saya kurang efektif dan kebanyakan menggunakan komunikasi satu arah saja.
Seperti yang kita ketahui, pola komunikasi dalam proses pembelajaran ada 3, yaitu:
1. Komunikasi satu arah
- Pengajar menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
- Tidak ada reaksi dari peserta didik
- Pembelajaran berpusat pada pengajar, peserta didiknya pasif(hanya menerima ketika diberi pembelajaran)
2. Komunikasi dua arah
- Antara pengajar dan peserta didik terjadi interaksi. Suasana kelas lebih aktif dan lebih dinamis
3. Komunikasi banyak arah
- Proses pembelajaran terjadi secara timbal balik dari pengajar ke peserta didik, peserta didik ke pengajar, dan peserta didik ke peserta didik lainnya.
- Suasana kelas menjadi interaktif

Dengan metode pembelajaran menggunakan komunikasi satu arah di kelas kami, murid-murid merasa bosan dengan kelas tersebut, sebagian murid ribut dan membuat kelas gaduh. Bagaimana tidak, ada guru yang hanya mencatat di papan tulis(terkadang mendikte), tanpa mempedulikan ataupun menerangkan pada muridnya, setelah bel, ia pun pergi begitu saja. Adapun guru-guru yang dapat membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, tanpa keributan dan si guru dapat menjelaskan materi dengan jelas dan memuaskan, tetapi sayangnya guru ini hanya melakukan ceramah dan kurang interaktif.

Hal ini sangat berbeda ketika saya masuk ke perguruan tinggi. Di perguruan tinggi, metode pembelajaran di kelas kebanyakan menggunakan komunikasi dua arah bahkan terkadang menggunakan komunikasi banyak arah, di mana ketika dosen selesai memberikan ceramahnya, mahasiswa secara aktif dapat bertanya, mengajukan pendapatnya secara bebas, dan terkadang berdiskusi. Di perguruan tinggi, banyak mata kuliah yang menuntut mahasiswanya mampu melakukan presentasi. Menurut saya, hal ini sangat positif karena dapat membuat suasana kelas menjadi hidup, menjadi semakin interaktif dan menarik. Para mahasiswa juga dapat melatih diri berbicara di depan umum, mau tidak mau mahasiswa juga lebih dapat menguasai bahan, pendengar yang lain pun dapat secara aktif dan dengan antusias mengajukan pertanyaan, mengatakan pendapat mereka, ataupun memberi komentar dan kritik yang membangun tentunya. Dosen di sini bertugas memberi tambahan materi ataupun meluruskan penjelasan si mahasiswa. Dosen sebagai pengajar berfungsi dalam komunikasi terutama dalam proses pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai komunikator, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator yang memberi dorongan dan semangat dalam belajar dari peserta didik. Dengan adanya interaksi komunikatif seperti ini di kelas, bukan hanya mahasiswa yang dapat belajar, tetapi si pengajar atau dosen juga mendapatkan ilmu-ilmu yang mungkin belum pernah didapatkannya.

Setelah penjelasan di atas, hendaknya metode pembelajaran di sekolah-sekolah sekarang ini dapat diubah sebaik mungkin agar dapat menghasilkan murid yang aktif, kreatif dan berkualitas, selain itu guru-guru pun terlatih untuk membuat suasana kelas lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

(Baca lebih banyak mengapa pembelajaran aktif lebih menjadi sangat penting di sini)

Sources:
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta : Bandung.
Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Kencana : Jakarta.

11 Februari 2010
oleh: Dwiyana Savira
16:17

demikianlah tugas ini saya selesaikan, semoga bermanfaat =)

Friday, February 5, 2010

Diskusi Kelompok


Menurut kelompok kami, metode pembelajaran mata kuliah psikologi pendidikan yang mewajibkan setiap mahasiswa/i mempunyai e-mail dan blog masing-masing sangat berkontribusi dalam aspek pembelajaran. Dan juga kita dapat mengkombinasikan antara dunia teknologi dengan kurikulum pembelajaran yang biasanya tidak mengunakan teknologi sama sekali.

Hal ini juga dapat menambah pengetahuan mahasiswa/i dalam menguasai teknologi dan informasi supaya tidak gagap teknologi (gaptek). Bahkan kita juga bisa mengiluti perkembangan teknologi yang semakin waktu selalu berkembang kearah yang sangat baik. Selain itu juga dapat menambah kreativitas mahasiswa/i dalam mengupdate blog.

Dari sisi positifnya dengan mengunakan blog dan e-mail ini kita bisa meminimalkan penggunaan kertas yang berlebihan dan menghindari kita dari pemanasan dunia (global warming). Dan pembelajaran kepada kegunaan blog dan e-mail. Membuat seorang yang belum tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi semakin mahir dalam penggunaan e-mail dan blog.

Mungkin ini saya pandangan dari kelompok kami.
Sekian.